Romadoni Yunanto, S.Pt.
Thursday, August 03, 2006
Perlu Penetapan Harga Kopi
Lampung merupakan wilayah penghasil kopi robusta terbesar di Indonesia. Rasa kopi lampung sangat digemari oleh semua orang bahkan keharuman kopi lampung sudah mencapai berbagai negara dunia. Namun keharuman aroma kopi itu tak seharum dengan harumnya nasib petani kopi lampung. Petani kopi selalu mendapatkan pahitnya saja.
Sudah menjadi rahasia umum bila musim panen tiba harga kopi bisa dipastikan anjlok dipasaran. Bahkan harga kopi robusta selalu fluktuatif. Ketika panen, banyak pengusaha pengekspor mengumpulkan biji-biji kopi dari petani, selalu dengan harga yang lebih rendah. Selisih harga beli dari petani dengan harga jual di pasar internasional sangat menyolok sehingga membuat pengeskpor semakin kaya. Sebaliknya, nasib petani kopi makin terpuruk karena harga jual kopi tidak mampu lagi menutupi biaya produksi. Efeknya banyak petani kopi yang tidak mengurus perkebunan dan beralih profesi lain yang lebih mengutungkan. Sehingga dampaknya telah terjadi penurunan luas kebun kopi dari 286.849 hektare (ha) pada tahun 2000 menjadi 165.862 ha pada tahun 2004, atau terjadi penurunan 42,17 persen.

Sungguh menyedihkan fenomena ini terus berlanjut tanpa ada perhatian secara khusus dari pemerintah. Bila dilihat dari segi ekonomi tercatat volume ekspor kopi dari Lampung pada musim panen ‘05 hingga November ‘05 mencapai 295.833,84 ton. Dari volume ekspor kopi tersebut diperoleh devisa sebesar US$ 157,45 juta. Angka tersebut jauh dibandingkan dengan uang hasil yang diperoleh dari petani.

Sampai saat ini pemerintah pun belum maksimal dalam mengelola industri kopi di Lampung. Ini terlihat dari masih banyaknya permasalahan menyangkut kopi lampung. Dari Anjloknya harga pasaran, eksportir yang mempermainkan harga kopi, petani kopi yang pindah haluan, lahan perkebunan yang makin berkurang, kerugian petani yang tak berkesudahan merupakan PR besar bagi pemerintah. Pemerintah jangan berkaca sebelah mata saja, hanya memandang besarnya pendapatan defisa saja. Aspek-aspek utama seperti tatalaksana perkebunan, taraf hidup petani, dan pascapanen harus dipertimbangkan secara serius. Sebab perkebunan kopi akan terus berjalan bila ada yang mengelolanya. Perlu diingat perkebunan kopi lampung merupakan aset perekonomian daerah yang juga merupakan pendapatan asli daerah (PAD).

Seharusnya pemerintah segera melakukan hal-hal konkrit untuk menyelamatkan nasib petani kopi. Sebab sudah banyak kerugian yang dialami mereka dan kini seharusnya mereka mendapatkan hidup yang layak dan makmur.

Pemerintah mulai sekarang harus menetapkan harga jual kopi standar ditingkat petani. Bila tidak ada tetapan harga yang jelas, bisa dipastikan petani akan terus merugi. Selanjutnya, pemerintah harus melakukan pengontrolan terhadap para eksportir kopi. Mengingat selama ini para eksportir bertindak sesuka hati untuk membeli kopi. Tarik para investor untuk menanamkan modalnya dengan membangun pabrik pengolahan kopi bubuk modern. Sebab pembangunan pabrik akan meningkatkan harga jual kopi di tingkat petani.

Dimuat di Lampung post Wed Mar 15, 2006
posted by Romadoni Yunanto, S.Pt. @ 5:41 AM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
About Me

Name: Romadoni Yunanto, S.Pt.
Home: Metro & Bandarlampung, Lampung, Indonesia
About Me: Saya orangnya asyik, cita2 ku ingin memberikan yg trbaik bg bangsaku, bisa mengabdi n mberikan yg terbaik buat kdua ortuku, yg terpenting mnjdi orang yang sukses dunia akherat, amien. Ketika kecil di SD 1 Gantiwarno Pekalongan Lampung Timur. Lalu di SLTP N 1 Metro. Waktu SLTP aktif di KIR & marchingband. Lalu dilanjutkan ke SMU N 1 Metro. Di SMA aktif di KIR, OSIS, Rois, Majalah Solusi, dan sempat membuat grup band bersama Ali, Bowo, Dima, Donie, Dody. Lalu masuk Perguruan Tinggi Universitas lampung mengambil jurusan produksi ternak. Di kuliahan aktif di Unit Kegiatan penerbitan Mahasiswa Teknokra yang bergerak di bidang journalist. Pernah menjadi Pemimpin Usaha Teknokra 2006 Dari sini mendapatkan banyak ilmu, mulai dari bisa fotografi, menulis, desain, berorganisasi, mengelola event dan sebagainya. Tepat 21 juni 2007 aku di wisuda dari Unila. Sedih, senang, bangga, syukur bercampur jadi satu. Kini kegiatan sehari-hariku menggeluti bidang marketing. OHYA BUAT TEMEN-TEMEN SMP, SMA, KULIAH APA KABAR KALIAN SEMUA, KAPAN YA BISA KUMPUL N REUNIAN NIE, PASTI KALO MAU KUMPUL PAS LEBARAN YA He..He.... email: mas_donkay@yahoo.com
See my complete profile
Sekarang Jam
BACA JUGA
ARSIP ARSIP
BLOG TEMAN
dd, Eriek, Gery, Udo Zul, Yudi, Taufik Qipote, Rieke, Mayna, Andreas Pantau, Siswoyo, Wida, Turyanto, M Ma'ruf, Udin, Suci, Suci Kwek, Nia, Iskandar, Nasrul, Shirei, Kana, K Yamin, Ndah, Destia, Dedy, Bhima, Ikram, Waeti, Icha, pojokbniunila, Cak Syam, M Sole, Mas didik, Denny
PESAN
    Name :
    Web URL :
    Message :
MEDIA
Universitas Lampung | Students Unila | Detik | livescore | Lirik | iloveblue | Lampung Post | Tempo Interaktif | Bisnis Indonesia | Kompas | ANTARA | The Jakarta Post | Gatra | Hai | Aneka Yess | RCTI | Indosiar | Liputan6 SCTV | ANTV | Trans TV | TV7
Pengunjung






Powered by


Free Blogger Templates

BLOGGER